Alurialah rangkaian cerita atau peristiwa yang menggerakkan jalan cerita dari awal penge- nalan, konflik, perumitan, kli- maks, dan penyelesaian. Kabayan : Besok ketemu di saung. Iteung menganggukkan kepala. Si Kabayan dan Nyi Iteung memasuki halaman rumah Abah. Se- mentara itu, begitu Abah melihat ke arah Si Kaba- yan dan Nyi Iteung yang Kisahsi Kabayan sendiri pernah diangkat ke layar lebar. Pada tahun 1975, muncul film berjudul si Kabayan yang diperankan oleh Kang Ibing dan Lenny Marlina yang memerankan sosok Iteung. Tahun 1992 kembali muncul film dengan judul Si Kabayan Saba Kota yang dibintangi oleh Didi Petet dan Nike Ardila sebagai Iteung. Kemenparekrafmendukung pelestarian budaya secara digital yang dilakukan Garena Fantasy Town lewat game mobile dengan adanya tempat bersejarah. News. Review. Update Harga. Rekomendasi HP. Devices. Business Update. Market Update. DigiBiz. Fintech. Telco. Tips. Senin, Juli 25, 2022 TapiKang Otong membawa cerita lain yang lebih menarik ketimbang kisah galendo itu; yakni -lagi-lagi- pemekaran wilayah Kabupaten Ciamis, kabupaten paling selatan dan timur (tenggara) Jawa Barat itu. Nyi Iteung datang membawa suguhan minum, "Ngomongin apa ini teh, serius banget?" tanya Iteung. "Ini Teung, Pangandaran mau jadi zamandahulu hidup seorang lelaki di tanah Pasundan atau sekarang Jawa Barat, bernama Kabayan. Si Kabayan terkenal sangat pemalas, bodoh, tapi anehnya banyak akal. Akal bulusnya sering ia gunakan untuk mendukung sifat malasnya. Si Kabayan telah memiliki istri bernama Nyi Iteung. Mertua Kabayan sudah sangat kesal dengan sifat menantunya. PolahKabayan dianggap lucu, polos, tetapi juga cerdas dan disepadankan dengan tokoh Arab, Abunawas atau Nasrudin.Biasanya dalam pengisahan, Kabayan kerap diceritakan bersama Nyi Iteung pujaan hatinya. Cerita-cerita lucu mengenai Kabayan di masyarakat Sunda dituturkan turun temurun secara lisan sejak abad ke-19 sampai sekarang. Dramasunda komedi untuk 5 orang. Nyi Iteung, pamajikanana Kabayan teh nuju hamil ngora. Manehna teh ngidam hoyong pisan Nangka, tapi si Kabayan nu dasarna kebluk, tara daek ngala Nangka. Dina hiji isuk, Iteung nyamperkeun Kabayan nu keur sasarean di bale hareupeun imah. Iteung : (Ngagangguan Kabayan) Kang, hayu atuh pang alakeun Nangka kanggo Kabayanadalah suami dari Nyi Iteung. Sosok yang sangat suka tidur dan sangat suka dengan dunia mimpinya. Kabayan dikenal oleh tetangganya sebagai orang yang bodoh, karena selalu berbicara apa adanya, tidak suka basa-basi dan polos. Lutung Leutik karya Ki Umbara ini memiliki banyak kesamaan dengan cerita pantun R.S Wirananggapati. Jika JAKARTA KOMPAS.com. - Belasan anak muda berpakaian tradisional ala Kabayan dan Iteung datang ke Istora Senayan, Jakarta, untuk mendukung para pemain Indonesia yang bertanding di turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2014, Selasa (17/6/2014).. Mereka adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang tergabung dalam komunitas pecinta bulu tangkis. Abylahir dari pasangan suami istri dari kalangan keluarga yang sederhana bapak ring dan ibu sin di daerah pinggiran Jakarta tepatnya didaerah tangerang pd pucung ( bintaro jaya tapi dikampungnya ) singkat cerita si aby tumbuh jadi anak yang baik, taat beribah dan suka menolong temenya dan membantu orang tuanya meskipun ia anak yang pendiam . si Aby punya dua saudara yang kedua-duanya Rc8tP. Bandung - Rumah panggung dengan bilik bambu di Kampung Sukahaji RT 02/RW 01, Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat menyimpan sejarah perfilman Indonesia. Rumah itu tempat syuting sekuel film Si Kabayan tahun dengan dominasi warna biru dan putih di sebuah halaman luas dengan hamparan rumput hijau itu dijadikan rumah Nyi Iteung, Abah, dan Ambu yang dalam ceritanya menjadi pasangan dalam cerita itu diperankan oleh aktor kawakan yang saat ini sudah meninggal dunia, yakni Didi Petet. Almarhum Didi Petet memerankan Kabayan sejak tahun 1989 hingga 1994 dan bermain dalam empat judul film, yakni Si Kabayan Saba Kota 1989, Si Kabayan dan Anak Jin 1991, Si Kabayan Saba Metropolitan 1992, terakhir ada Si Kabayan Cari Jodoh 1994. Sementara itu, sosok yang memerankan Nyi Iteung, juga bukan aktris sembarangan. Tercatat nama besar semacan almarhum Nike Ardilla, Paramitha Rusadi, serta Desy Ratnasari, pernah menjejakkan kaki di rumah yang menjadi ciri khas kesederhanaan budaya sunda penuturan sang pemilik, rumah itu dibangun oleh kakeknya sekitar tahun 1923. Hampir berusia 100 tahun, pemilik masih mempertahankan desain rumah tanpa ada perubahan yang sangat mencolok selain hanya beberapa bagian diganti materialnya lantaran sudah di bagian dalam, suasana pedesaan sangat kental terasa. Lantai kayu dengan bunyi berdecit saat diinjak, dinding bilik, serta lampu temaram menghiasi setiap sudut ruangan rumah. Belum lagi bagian dapur atau pawon yang luas tempat bercengkerama keluarga tampak bersih dan rapi dengan tata letak perabotan jadul jaman dulu menciptakan suasana yang nyaman, klasik, ruang tengah, sengaja dipasang kumpulan foto pemeran bersama kru film dan keluarga pemilik rumah sebagai kenang-kenangan bagi anak cucuk kelak dibingkai dalam figura sederhana namun sarat makna."Rumah ini memang sudah sangat tua sekitar 97 tahun. Jadi saat ibu saya baru berusia 40 hari, dibawa pindah oleh nenek saya ke sini katanya. Dan sekarang ibu saya sudah meninggal," ujar Ida Widaningrum 62, cucu pemilik rumah, Sabtu 20/6/2020.Ida menuturkan sebagian besar perabotan rumah tersebut masih asli peninggalan nenek moyang mereka yang didapat dari hasil lelang peninggalan zaman Belanda sebel akhirnya Indonesia merdeka."Ini koleksi perabotan asli kakek-nenek kami, belum pernah diganti, tapi ada beberapa yang sudah diperbaiki. Di masanya termasuk barang mewah karena merupakan pembelian hasil lelang dari orang Belanda," berukuran 20x8 meter persegi ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1 hektare. Ida mengatakan menuturkan jauh sebelum dipakai syuting film Si Kabayan, rumah tua tersebut juga sempat dijadikan lokasi syuting sinetron dan film lainnya, semacam Emas Putih, Kelabang Gendi, dan Pel Ajaib."Mungkin karena suasananya yang nyaman dan desain rumahnya cocok dijadikan untuk tempat syuting, jadi agak sering disewa," dia menuturkan saat ini rumah tersebut lebih dijadikan sebagai tempat berkumpulnya keluarga besar di hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha."Paling dipakai untuk pertemuan keluarga saja karena lumayan banyak kalau semua kumpul," dia membeberkan. - Orang Sunda pasti kenal dengan si Kabayan. Tokoh fiktif yang dikenal lugu, pemalas, dan kurang berpendidikan namun pandai mengundang gelak tawa. Karakter si Kabayan sendiri bukanlah gambaran orang Sunda. Meski sosok si Kabayan lekat dengan Sunda. Kisah si Kabayan sendiri pernah diangkat ke layar lebar. Pada tahun 1975, muncul film berjudul si Kabayan yang diperankan oleh Kang Ibing dan Lenny Marlina yang memerankan sosok Iteung. Tahun 1992 kembali muncul film dengan judul Si Kabayan Saba Kota yang dibintangi oleh Didi Petet dan Nike Ardila sebagai Iteung. Baca JugaMisteri Legenda Sangkuriang Mulai Terungkap, Diduga Berawal dari Selatan Tangkuban Parahu Kekinian, kisah si Kabayan akan kembali diangkat ke dalam sketsa komedi yang akan ditayangkan di televisi dan media sosial yakni web series berjudul "Kabayan Abad 21" Kabayan Milenial yang diproduseri Yayat Hidayat, akademisi asal Jawa Barat yang juga banyak berkiprah di dunia politik. "Saya memiliki panggilan untuk membuat drama tersebut. Hal utamanya adalah untuk mengubah citra Si Kabayan yang menurutnya sudah menjadi ikon Jawa Barat," kata Yayat Hidayat di sela-sela kegiatan syuting lakon tersebut, di Bandung, Minggu 15/8/2021. ILUSTRASI-Potret Amel gadis mirip Nike Ardila. Nike Ardila pernah memerankan sosok Nyi Iteung dalam film si Kabayan yang dirilis pada tahun 1992. [TikTok/iamaugustsap]Sebelumnya berbagai kisah tentang Si Kabayan sudah banyak diangkat mulai dari cerita pendek hingga layar lebar dan tokoh dongeng asal Jawa Barat ini pun sudah memiliki banyak karakter sesuai yang dipilih pembuat cerita. Yayat menuturkan selama ini tokoh Si Kabayan identik dengan sosok yang kurang baik seperti lugu, pemalas, dan kurang berpendidikan padahal ia meyakini karakter itu tidak sesuai dengan warga Jawa Barat yang justru memiliki banyak sisi positif. "Melalui sketsa ini, kami ingin menghapus pandangan terhadap ikon Jawa Barat. Kita ingin merekonstruksi Si Kabayan. Bahwa Jawa Barat ini identik dengan kecerdasan," katanya. Baca Juga5 Rekomendasi Web Series Indonesia Berbagai Genre, Terbaru Antares Yayat yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum KPU Jawa Barat ini memastikan bahwa Si Kabayan dalam ceritanya ini merupakan sosok berpendidikan dan mampu beradaptasi dengan kondisi kekinian.